Jatuh cinta juga menimbulkan banyak rasa. Ada yang bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada juga yang tidak sengaja bertemu, menjalin persahabatan, lalu saling mencintai. Ada lagi yang tak pernah merencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta, namun terhalang untuk memiliki--- karena perbedaan agama.
Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda, apakah mereka salah? Hingga dunia menatap mereka seperti penjahat kecil yang tak layak membela diri sendiri. Apa salah mereka, jika mereka sama-sama mengenal walaupun memanggilNya dengan panggilan yang berbeda?
Jika tuhan menginginkan kesatuan, mengapa Dia menciptakan berbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhinneka Tunggal Ika jika semuanya hanya abadi dalam ucapan bibir semata?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar