Kamis, 03 Januari 2013

Tentang JOMBLO

Selamat malem, para hati yang sudah lama tak terisi. kali ini gue bakal ngasih wejangan dikit masalah (maaf) kejombloan di Indonesia yang makin merajalela. Gue kasihan. Gue nggak tega.

Untungnya, masih banyak orang sekitar mereka yang berperi keasmaraan.

Kadang, banyak yang bilang menjadi jomblo adalah suatu hal yang amat sangat menakutkan. Karena dengan diberikannya gelar "Jomblo", berarti itu akan membuatnya berjalan sendiri. Padahal toh, meskipun mereka punya pacar, nggak selamanya mereka akan terus bersama. Contoh kecilnya, pada saat mereka buang air, atau ketika mereka ingin mandi. 

Bahkan ketika mereka pengen tidur, mereka harus berpisah sementara dengan pasangannya. Jadi, apa yang harus ditakutin untuk menjadi seorang jomblo?


Apa karena nggak punya temen buat ngobrol? Gue rasa enggak. 

Jomblo bisa ngobrol dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Jomblo bisa lebih leluasa untuk melakukan pendekatan dengan orang-orang baru disekitarnya. Nggak kayak orang yang punya pacar. Ruang geraknya sempit, mau pergi kemana gitu mesti ditanyain dulu, "Kamu sama siapa?". Atau beda kondisi lagi, pas lagi keluar, baru nyampe ke lokasi udah ditelfon, "Kamu dimana sih? Udah nyampe? Cepet pulang gih!" Kasian sekali dia.

Atau karena jomblo tidak memiliki gandengan buat jalan? Udah pasti salah besar.

Jomblo bisa sama siapa aja gandengan tangan, mereka yang ada didekatnya. Ya, termasuk dengan orang yang sudah memiliki pacar, yang pacarnya memang sedang sibuk atau berada diluar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi.
Nggak.. Nggak.. Gue bercanda.

Atau lagi, karena jomblo tidak memiliki jemputan pribadi? Siapa bilang? Hah!!!? 
Gue sendiri, bego.

Justru karena jomblo nggak punya pacar, dia bisa minta ke siapa aja untuk menjemputnya. "Eh, nebeng dong." termasuk pada tukang ojek yang siap nganter jomblo kemana pun ia mau, ke pantai, ke hutan, semaunya deh, asal jangan lupa dibayar!

Jadi pada intinya, menjadi seorang bergelar jomblo bukanlah sebuah musibah yang perlu dikhawatirin, tapi justru harus disyukuri sebagai anugrah dari takdir, yang memang belum mempertemukan jomblo dengan jodohnya.

Sabar.

Jodoh emang nggak kemana. Tapi lo nggak tau dia ada dimana.
Gitu aja. :))

1 komentar:

  1. Salam...singgah malam nie, nice entry..jangan lupa singgah balik ya....berbagi cerita disini..

    BalasHapus